HIPOSPADIA adalah salah satu kelainan bawaan (congenital) pada anak-anak yang lumayan sering ditemukan dan untuk mendiagnosanya pun terhitung mudah. Hanya saja pengelolaan penyakit ini harus ditangani oleh dokter yang benar-benar berkompeten agar hasilnya pun dapat maksimal.
Hipospadia sendiri berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang berarti “di bawah” dan “spadon“ yang berarti keratan yang panjang.
Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa factor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain :
- Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur organogenesis kelamin (pria). Atau bias jiga karena reseptor hormone androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormone androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan memberikan suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormone androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
- Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
- Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.
Hipospadia sering disertai kelainan penyerta yang biasanya terjadi bersamaan pada penderita hipospadia. Kelainan yang sering menyertai hipospadia adalah :
- Undescensus testikulorum (tidak turunnya testis ke skrotum)
- Hidrokel
- Mikophalus / mikropenis
- interseksualitas
- Anterior yang terdiri dari tipe glandular dan coronal
- Middle yang terdiri dari distal penile, proksimal penile, dan penoscrotal
- Posterior yang terdiri dari tipe scrotal dan perineal.
Untuk saat ini penanganan hipospadia adalah dengan cara operasi. Operasi ini bertujuan untuk merekonstruksi penis agar lurus dengan orifisium uretra pada tempat yang normal atau diusahakan untuk senormal mungkin. Operasi sebaiknya dilaksanakan pada saat usia anak yaitu enam bulan sampai usia prasekolah. Hal ini dimaksudkan bahwa pada usia ini anak diharapkan belum sadar bahwa ia begitu “spesial”, dan berbeda dengan teman-temannya yang lain yaitu dimana anak yang lain biasanya miksi (buang air seni) dengan berdiri sedangkan ia sendiri harus melakukannya dengan jongkok aga urin tidak “mbleber” ke mana-mana. Anak yang menderita hipospadia hendaknya jangan dulu dikhitan, hal ini berkaitan dengan tindakan operasi rekonstruksi yang akan mengambil kulit preputium penis untuk menutup lubang dari sulcus uretra yang tidak menyatu pada penderita hipospadia.
Tahapan operasi rekonstruksi antara lain :
- Meluruskan penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal mungkin. Hal ini dikarenakan pada penderita hipospadia biasanya terdapat suatu chorda yang merupakan jaringan fibrosa yang mengakibatkan penis penderita bengkok.
Langkah selanjutnya adalah mobilisasi (memotong dan memindahkan) kulit preputium penis untuk menutup sulcus uretra.
- Uretroplasty
Tahap kedua ini dilaksanakan apabila tidak terbentuk fossa naficularis pada glans penis. Uretroplasty yaitu membuat fassa naficularis baru pada glans penis yang nantinya akan dihubungkan dengan canalis uretra yang telah terbentuk sebelumnya melalui tahap pertama.
2 comments:
anak saya menderita hypospadia, tetapi saya masih belum tega untuk melakukan operasi koreksi pada umurnya yang sudah hampir 24 bulan. Rencana saya operasi koreksi akan kami lakukan di usinya yang ke 5 th, apakah hal tersebut berpengaruh terhadap kesuksesan operasi ? Karena saya dengar penderita hypospadia harus menjalani beberapa kali operasi barulah mendapatkan bentuk dan fungsi yang normal.
anak saya sudah menjalani operasi di usia2th.namun menurut dokter sudah berhasil90%.ada kebocoran sedikit pada bawah kepala penis.dokter menyarankan untuk secepatnya dilakukan operasi,namun karna masalah biaya sampai kini belum kami operasi.aku ayahnya hanya buruh pabrik yang gajinya hanya cukup untuk makan sehari hari saja.operasi yang partama aku harus hutang sana sini.berapa kali lagikah harus operasi dan brapa biayanya,sampai umur brapa maksimal anaku harus diopersi?
Post a Comment